Senin, 22 Agustus 2022

Michael Jordan: Mengapa legenda NBA ini tidak bisa menjual rumahnya seharga Rp430 miliar selama 10 tahun?

 


Menjadi salah satu olahragawan terkaya dan paling dicintai sepanjang masa bukan berarti Michael Jordan bisa menghindari masalah yang dihadapi sebagian besar orang di bursa properti.

Selama 10 tahun, legenda bola basket NBA ini berupaya menjual rumah miliknya di Highland Park, sebuah kota di Negara Bagian Illinois, sekitar 40km dari Chicago.

Dibangun di tanah seluas 5.000 meter per segi sampai akhirnya rampung pada 1995, rumah itu dihuni Michael Jordan sampai akhir 1990-an—tatkala dia membawa Chicago Bulls menjuarai tiga gelar juara National Basketball Association (NBA) sekaligus menumpuk kekayaan dalam wujud upah dan iklan.

Kediaman di Highland Park terbilang mewah, bahkan untuk standar selebritas. Dengan sembilan kamar tidur dan 19 kamar mandi, rumah itu dilengkapi berbagai fasilitas yang mencakup sebuah bioskop, pusat kebugaran, lapangan tenis, dan lapangan bola basket dalam ruangan.


Tak ketinggalan, ada juga garasi yang bisa menampung 14 kendaraan.

Sulit dijual di bursa properti


Jordan, yang pensiun sebagai atlet pada 2003, kini tinggal di kediaman lainnya di Jupiter—sebuah kota di Negara Bagian Florida.

Adapun kediaman di Highland Park dijual sejak 2012 dengan harga awal US$29 juta atau hampir Rp430 miliar. Harga itu kemudian diturunkan hingga "hanya" US$14,9 juta atau Rp220,8 miliar, sebagaimana tertera pada situs Compass—agen penjualan properti yang saat ini berupaya menjual kediaman tersebut.


Akan tetapi, ketika kediaman itu dilelang pada 2013 seharga US$13 juta, penjualan tak juga terjadi.

Kemunculan Jordan dalam film serial dokumenter The Last Dance yang sukses ditayangkan Netflix pada 2020 pun gagal mendongkrak minat calon pembeli.

Para pakar properti di AS meyakini bahwa mereka paham mengapa rumah mewah di Highland Park tersebut tak kunjung laku dijual.

Salah satu alasan utama yang dikemukakan selama beberapa tahun terakhir adalah Highland Park itu sendiri adalah kendala: kota tersebut cukup dekat ke pusat Kota Chicago dan harga rumah di sana tidak bisa disamakan dengan harga rumah lain di kawasan sekitar Chicago.

Dalam wawancara dengan situs keuangan Marketwatch, Adam Rosenfield selaku konsultan properti mewah juga menilai kediaman Jordan dibangun dengan selera yang mungkin tidak sesuai dengan selera khalayak umum.

"Ketika Anda punya properti yang dirancang secara khusus, akan sangat sulit menjualnya," kata Rosenfield.

'Seperti membeli koleksi seni'


Pakar real estat mewah lainnya, Michael Nourmand, menjelaskan kepada majalah Hollywood Reporter bahwa menaksir harga properti mewah yang dirancang secara khusus tergolong sulit.

"Seperti membeli koleksi seni," ujarnya.

"Ada rumah-rumah biasa yang pada penjualan-penjualan sebelumnya jauh lebih mirip, kemudian ada rumah lebih besar dan lebih mahal yang hanya satu-satunya."

"Ini tidak seperti membeli susu, mencari secara online dan lihat berapa harga yang dikenakan semua pihak," tambah Nourmand.


Dengan estimasi harta kekayaan sebesar US$1,7 miliar dalam daftar orang-orang kaya versi majalah Forbes ditambah beragam investasi termasuk klub NBA Charlotte Bobcats, Jordan amat mungkin tidak merasa harus terburu-buru menjual kediamannya.

Meski demikian, Jordan kini telah bergabung ke dalam daftar selebritas yang rumah impiannya tidak langsung memikat calon pembeli.

Aktor Tom Cruise mengalaminya ketika berupaya menjual lahan peternakan di Colorado pada 2014 seharga US$59 juta (Rp874,5 miliar).

Dia berhasil menjualnya tujuh tahun kemudian dengan harga "hanya" US$39,5 juta (Rp585,4 miliar).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar